Kosa Kata Indeks

wah kalo denger mata kuliah Kosa Kata Indeks pasti langsung kebayang sama bu Irma lalu kebayang ujiannya susah lalu kebayang sulit lulus lalu jadi stress...........
wah pokoknya mata kuliah ini momok menakutkan untuk sebagian anak (aka: gw) coz kapasitas otak gw yang cuma setetes......
ayo bantu gw memahami matakuliah ini,soalnya konon (jangan dibalik) kalo gak lulus ini matakuliah bisa terhambat pula kita PKL.
gw cuma ngarti garis besarnya doang bro....
kalo gak salah begini nih...
pengindeksan dibagi 2 proses:
1. pengatalogan deskriptif (di pelajarin di Deskripsi bibliografi dan BNB) yang dibagi 2 juga: a. deskripsi bibliografi dasarnya AACR part 1 dan b. tajuk-tajuk(entri utama n tambahan) dasarnya AACR2 part 2.
2. pengindeksan subyek (di pelajari di KKI sama Klasifikasi) yang dibagi 2 tahap juga: a. analisis subyek dan b. penerjemahan.
hasil pengindeksan subyek berupa index description.
tahap analisis subyek, indexer mempelajari isi dokumen untuk mencari konsep2 atawe subjek2nye.
tahap penerjemahan hasil analisis subjek bisa pake 2 cara: i. mencari dalam classification scheme ii. mencari dalam subject headings list.

nah yang gw tanya. analisis subjek ada yang verbal ada yang non verbal,betul tak? analisis verbal lewat subject headings list dan yang nonverbal lewat classification scheme,betul tak?(ini belom masuk summarization dan depth indexing kaykanya)

Dear kolor dwijo.... yg postingannya bikin merem melek... gw kasih tau kalimat yg bikin rancunya ya...

"nah yang gw tanya. analisis subjek ada yang verbal ada yang non verbal,betul tak? analisis verbal lewat subject headings list dan yang nonverbal lewat classification scheme,betul tak?(ini belom masuk summarization dan depth indexing kaykanya)

sebetulnya pada phase analisis subyek, pengindeks mencoba mengeluarkan konsep-konsep dokumen untuk kemudian disusun menurut suatu tata urut tertentu (urutan sitasi), nah konsep-konsep yg "telah dikeluarkan dan disusun tersebut" DITERJEMAHKAN kedalam suatu sistem "kosakata terkendali" yang disebut bahasa Indeks..

jadi statement analisis subjek ada yg verbal & Non verbal itu kurang tepat, yang benar adalah "konsep-konsep dokumen yang telah dikeluarkan berdasarkan hasil analisis subjek" diterjemahkan kedalam bahasa indeks" bahasa indeks lah yg yang kemudian membagi dirinya menjadi ""Verbal" dan Non verbal..

disebut "verbal" apabila "konsep-konsep dokumen" diterjemahkan kedalam bahasa indeks dengan menggunakan sarana seperti Daftar tajuk subjek, & thesaurus.

disebut non verbal apabila "konsep-konsep dokumen" diterjemahkan kedalam bahasa indeks dengan menggunakan sarana seperti notasi (DDC/UDC/LCC)dll..

pemaknaan "verbal" sebagai kalimat adjective: expressed in spoken words dengan kata lain, bahasa indeks itu cukup bisa dimengerti karena menggunakan "kata yg lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari"

sebaliknya "non verbal" tidak lazim dalam keseharian karena "arti kata" sesungguhnya "tersamar" dalam notasi2 yg mewakilinya. (DDC, UDC dll)

jadi statement analisis subjek ada yg verbal & Non verbal itu kurang tepat, yang benar adalah "konsep-konsep dokumen yang telah dikeluarkan berdasarkan hasil analisis subjek" diterjemahkan kedalam bahasa indeks" bahasa indeks lah yg yang kemudian membagi dirinya menjadi ""Verbal" dan Non verbal..

owh begitu.....ternyata salah penafsiran gw....hampir aja gw jadi kaum yang sesat karena salah penafsiran...
nah sekarang coba jelasin tentang tahap analisis subjek dunk bos...kalo menurut elmu yang gw dapet begini......kalo bengkok di lurusin lagi y bos...

tahap analisis subjek punya dua kebijakan, exhaustivity dan specificity.

exhaustivity itu kebijakan yang berkaitan sama banyaknya konsep yang digunakan. exhaustifity dibagi 2 lagi: depth indexing dan summarization.
kalo depth indexing itu memasukkan sebanyak2nya konsep, mau penting kek, mau gak penting kek, bodo amat! nyang penting banyak! biasanya dia mengindeks full teks dengan menghilangkan kata sandang, papan, dan pangan (halah)...oleh sebab itu, kalo kita pake depth indexing kita biasanya dapet temu kembali informasi(information retrieval)
sedangkan summarization itu memasukkan konsep yang dominan saja. kalo untuk dokumen teks biasanya konsepnya diambil dari judul(yang utama). jadi kalo kita pake summarization kita dapetnya temu kembali dokumen(document retrieval).

specificity merupakan kebijakan yang berkaitan dengan tingkat generik konsep. ada dua jenis juga: genus dan species.
kalo genus itu tingkat generik konsepnya yang umum sedangkan species tingkat generik konsepnya spesifik.
bener tak?? kalo bener tolong ditambahin.....Thx b4

Dear Dangko....
Well.. just let’s start shall we?!

Sepertinya gak ada yg salah dengan semua paparan diatas... dah Ok kok!

Analisis subjek:
1. menentukan fokus dari isi intelektual suatu dokumen – “berbicara tentang apa suatu dokumen”
2. menerjemahkan fokus tersebut kedalam konsep atau kerangka kerja dari bahasa indeks yg digunakan (bagan kla/thesa/Daftar tajuk)

Bagaimana cara melakukan analisi subjek? ada 2 metode:

EXHAUSTIVITY
Pertama2, definisi “Exhaustive” secara harfiah berarti “made a through search”
Indeks yg menggunakan exhaustivity biasanya me-list seluruh istilah indeks yg dimungkinkan sehingga berdampak pada perolehan (recall) yg tinggi dan ketepatan (precision) yg rendah, ini berarti bahwa user akan memperoleh sejumlah besar dokumen yg tidak relevan atau sejumlah dokumen yg hanya sedikit mengulas tentang subjek yg dicari.

DEPTH INDEXING mengidentifikasi seluruh konsep2 utama yang ada dalam suatu dokumen, dan juga seluruh sub topic dan sub tema yg terdapat didalamnya.

SUMMARIZATION mengidentifikasi hanya keseluruhan subjek yg dominant, dan hanya mengenal konsep yg hanya terdapat dalam tema utama dokumen tersebut.

Taylor mengidentifikasi perbedaan antara “temu kembali dokumen” dan “temu balik inormasi” sama halnya dengan perbedaan antara “Summarization” dan “Depth Indexing”, dimana summarization bertujuan untuk menemukan “dokumen” yang diinginkan, sedangkan “depth indexing” bertujuan untuk menemukan “informasi2 yang terdapat dalam suatu dokumen

SPECIFICITY mendeskripsikan kedekatan antara istilah indeks dengan topic dokumen yg mereka wakilkan. Suatu indeks dikatakan spesifik bila pengindeks menggunakan descriptor yg parallel dengan suatu konsep dokumen dan dapat merefleksikan konsep2 tsb dengan tepat.

sebetulnya setelah itu masih ada satu lagi kebijakan (tp gak dibahas), yaitu :

CONSISTENCY
Usaha untuk memperlakukan istilah sejenis atau subjek sejenis dengan cara penanganan yg sama setiap kali istilah/subjek tersebut muncul.

@nton